Kuliner Malam Tangerang

Soto Tangerang

Lokasinya ada di Jalan TMP Taruna, belakang Masjid Raya Al A’dzom. Buka hanya di malam hari, mulai pukul 19.30an. Penyajian dan lokasi tempat makannya amat sangat super duper sederhana. Si penjual menggunakan gerobak dorong dan hanya menyediakan dua buah bangku panjang. Karena letaknya yang tepat di pinggir jalan dan tanpa penghalang, makanan ini memang cocok disantap di malam hari, saat lalu lalang kendaraan sudah mulai sepi, sehingga polusi asap dan debu berkurang. Harga masih murah, dan tempat ini pernah diulas di wisata kulinernya Bondan Winarno.

Hari Hari Seafood

Terletak di perempatan Fly Over PLN Cikokol. Dari namanya sudah ketahuan, menu yang disediakan adalah masakan laut. Dijamin kenyang, karena porsi nasi yang disediakan lumayan. Dan insya Alloh dijamin halal juga, karena kami sudah pernah menanyakan langsung pada si penjual tentang bahan – bahan bumbu dasarnya. Seperti kita semua tahu, kebanyakan warung seafood di Indonesia selalu menggunakan ang chu ( sejenis arak ) untuk penambah rasa dan pengharum masakan. Oh ya, kalo makan di tempat ini, anda harus sabar menunggu, mengingat banyaknya pelanggan dan kokinya hanya satu.

Nasi Goreng Magelangan Pak marto

Bukan karena saya berasal dari Magelang, tapi memang masakan di sini lumayan nendang. Ada nasi goreng magelangan, nasi goreng biasa, mi goreng, kwetiauw , dll. Beberapa nuansa tradisional coba diangkat warung tenda yang mangkal tiap malam di depan Apotik Banjar Medika Cipondoh ini. Dari mulai cara masaknya yang pake tungku arang hingga penyajian teh poci yang langsung dari pocinya. Disini, anda juga dituntut untuk bersabar, karena koki dan alat masaknya hanya satu, dan memasak dengan tungku arang memang memakan waktu lebih lama dibanding pakai kompor gas.

Nasi Uduk Pak Malik

Terletak di depan BRI Cipondoh. Penjualnya terdiri dari ibu, bapak, dan dua atau tiga orang anaknya. Buka mulai Ba’da Maghrib, menyediakan menu nasi uduk, ayam panggang, ayam goreng, ati , ampela, dengan berbagai lalapannya. Nasi uduknya enak, ayamnya juga punya potongan besar – besar. Penyajiannya juga lumayan cepat.

Blarak Oh Mama

Blarak adalah sebutan dalam bahasa Jawa untuk daun kelapa, dan saya punya kenangan dengan benda bernama blarak ini.

Saya dan ibu biasa menggunakan blarak yang sudah kering, diikat, kemudian dibakar di ujungnya, untuk dijadikan penerang saat kami berjalan di malam hari. Maklum, saat itu di daerah kami masih banyak yang belum menggunakan listrik sebagai penerang.

Kalo sudah begitu, saya akan merebut blarak tadi dari tangan ibu, dan menyediakan diri untuk membawakan blarak tadi. Kemudian saya akan dengan senangnya mengayunkan ke depan dan kebelakang sambil melihat bayangan tubuh kami yang jadi ikut bergerak melawan gerakan blarak yang menyala itu.

Ah ibu, yang waktu saya dan saudara2 masih sekolah, beliau selalu bangun pagi mendahului matahari, kemudian memasak nasi beserta lauk, sayur, lengkap hingga siap sedia sebelum kami sekolah. Beliau tidak akan pernah membiarkan anak – anaknya kelaparan atau jajan untuk makan pagi.

Ah ibu, yang mampu menjadikan anak – anaknya mengenal sholat lima waktu dan baca tulis Qur-an jauh sebelum anak – anak sebayanya. Jauh sebelum masa aqil baligh mendatangi.

Ah ibu, bersama bapak  , demi membiayai pendidikan formal anak – anaknya, mereka rela menyimpan peluh menyembunyikan air mata, dengan menjual habis harta dan menggali lubang hutang tanpa sedikitpun pamrih

Ibu, tidak salah Alloh meletakkan surga di bawah telapak kaki mu.

23.12.2008

–saya yang masih terbawa banyaknya pembahasan tentang hari ibu–

Manusia Haram

“maka setan lebih merupakan partner dialektika, sebagai kegelapan diperlukan untuk mempertegas cahaya, hitam diperlukan untuk menghayati putih dan warna – warna lain” ( Emha Ainun Nadjib )

Di awal berdirinya kantor tempat saya bekerja, ada satu pegawai disini yang setiap tingkah laku, tindakan, dan perkataannya lebih sering memberikan dampak negatif bagi rekan sekantornya. Lebih bermasalah lagi karena kebetulan dia memegang salah satu jabatan di kantor ini. Kami menyebutnya Trouble maker, sedangkan teman saya lebihs enang memberikan teori : ” dalam suatu organisasi, pasti  ada minimal satu orang yang bersikap beda dengan warna organisasi itu”

Awalnya kami tidak menyukai dia, dan kemudian setelah kami bersabar, akhirnya kami dapat men…..cuekinya. Seperti pak Emha bilang, di dunia ini ada manusia wajib, manusia sunat, manusia mubah, manusia haram. Pengklasifikasiannya didasarkan seberapa mampu manusia itu memberi manfaat bagi orang lain. Dan kami mungkin memasukkan makhluk itu dalam kategori yang terakhir.

Tapi saya percaya, seharam – haramnya manusia, kita tetap dapat mengambil manfaat atau hikmah dari apa yang dia lakukan. Sama halnya dengan sebau-baunya kotoran ayam, toh dia masih mampu memberi manfaat untuk kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman.

Jadi, anggap saja, satu orang antagonis di kantor saya itu sebagai contoh seorang atasan yang tidak baik, yang kita jadikan cermin agar kita tidak melakukan hal yang dia lakukan saat kita dikemudian hari menjadi atasan atau berada di jabatannya.

Jadi, mari kita berterimakasih pada George W Bush yang sudah memfitnah Islam sebagai teroris  sehingga pertumbuhan peminat untuk memeluk Islam jadi meningkat tajam di benua Eropa, berterimakasih pada Dewi Persik dan teman – temannya, juga pada media – media porno  sehingga akhirnya Indonesia punya Undang – Undang anti Pornografi, berterima kasih pada Gus Dur yang dengan komentar-komentarnya mampu membangunkan muslim Indonesia dari tidur. Berterimakasih pada Nabi Khidir yang membunuh anak kecil yang kelak di kemudian hari akan menjadi orang yang sangat merugikan orang banyak. Berterimakasih pada Khalid ibn Walid yang memecah2 persatuan pasukan Islam, tapi ternyata justru mampu membuat mundur tentara musuh.

Terima kasih

wishlist

  • menyempurnakan 5 rukun Islam
  • punya teropong bintang
  • naik Rinjani ( lagi )
  • gunung-baru-jari-segara-anakan-rinjani
  • naik Kinabalu
  • Ke Nepal
  • maen paralayang
  • jadi Ka.Kantor di Magelang
  • naik balon hidrogen
  • punya perpustakaan gratis buat umum di lereng bukit menoreh
  • punya rumah di puri cipendawa cipanas
  • menyentuh salju abadi
  • rianti cartwright hahahaha…
  • ke Anfield atau Stanley Park, Merseyside, Liverpool

khakilangid_anfield11

  • mengubah nasib seseorang

I wish I was a neutron bomb, for once I could go off
I wish I was a sacrifice but somehow still lived on
I wish I was a sentimental ornament you hung on
The christmas tree, I wish I was the star that went on top
I wish I was the evidence, I wish I was the grounds
For 50 million hands upraised and open toward the skyI wish I was a sailor with someone who waited for me
I wish I was as fortunate, as fortunate as me
I wish I was a messenger and all the news was good
I wish I was the full moon shining off a camaros hoodI wish I was an alien at home behind the sun
I wish I was the souvenir you kept your house key on
I wish I was the pedal brake that you depended on
I wish I was the verb to trust and never let you down(Wishlist – Pearl Jam )

Al Mubarok Kindergarten

AWANG. paling getol nyamperin ke rumah dan mengajak Ale maen sepeda. Anak ini anak malam, oleh orang tuanya dia dibebaskan bermain sepedanya sampai larut malam.

HAIKAL. anak dengan badan paling gede di kelas A. Anak ke dua dari empat bersaudara ( kebayang kan, umur 4 tahun sudah punya dua adik ). Paling sayang sama Ale,  bersikap melindungi dan sering mengalah.

AULIA. pernah mendatangi bunda ale dan bilang : ” mama ale, aku suka wortel. lihat, mataku jadi bening kan….”. Anak perempuan tercantik dan tercengeng di kelas. Sedikit saja diledek oleh temannya, dia akan menangis. Kalo sudah begitu, Ale akan mendatanginya, mengusap kepalanya, sambil bilang cup cup cup jangan nagis. Ooohhh…co cwwiiittt….

DINI. anak perempuan dan salah satu yang paling pintar di kelas bersama Farhan. Anak ini paling sering ketemu sama Ale di RS. Mayapada.

RAFLI. Sama dengan Ale, keduanya selalu minta ditemani oleh pengantarnya saat awal – awal masuk sekolah. Cengeng dan selalu gak ikut pelajaran renang

terakhir, si kecil ikal berandalan, tukang lari dari kelas hanya untuk maen perosotan, suka banting kursi yang ditinggalkan temannya,  pemalas, cuek dengan pelajaran tapi tau2 hapal semua doa yang diajarkan, ladies and gentlement…….please give standing ovation for……ALE !!!

wwf4

Ah, dunia anak – anak……

soundgarden

Namanya Ifan, remaja berdarah Nusa Tenggara, dengan hidung besar, jarang masuk sekolah, dan punya cara hidup yang kadang susah dipahami oleh teman – temannya.

Saya mengenalnya waktu kelas 2 SMA, kami sama – sama masuk jurusan Fisika ( A1). Saya lupa kapan kami pertama kali berkenalan,  yang pasti, karena sering bolos sekolah itulah dia jadi rajin pinjam catatan – catatan pelajaran dari saya. Dan hebatnya, tanpa bantuan guru, dengan hanya membaca sendiri, dia bisa menguasai pelajaran – pelajaran tersebut, terutama untuk pelajaran – pelajaran eksakta semacam Fisika, Kimia, dan Matematika.

Kami jadi akrab. Terkenang saya saat dia sukses mendapatkan bola basket entah dari sekolah mana dan kemudian menjualnya ke saya. Kemudian kami juga pernah iseng berdua membuat sebuah pemancar radio amatir, karena Ifan ini lumayan jago mengatasi permasalahan  yang berhubungan dengan alat – alat elektonik. Dan dengan motor Trailnya, dia rela menempuh jarak ±20 km dari Kalinegoro rumahnya, ke Salaman rumah saya, hanya sekedar main gak jelas. Kami juga sering berboncengan ke Neutron College untuk menambah jam pelajaran di luar sekolah.

Kenapa saya membuat catatan  tentang dia ? Ah, itu karena saya baru saja sukses mendownload satu album Superunknown-nya Soundgarden. Kebetulan saya punya kasetnya, dan kaset ini dulu yang beliin ya si Ifan itu.

soundgarden-superunknown

Terakhir, beberapa bulan setelah kelulusan, saya dengar dia melanjutkan kuliah di STT Telkom. Dan sejak saat itu, saya kehilangan jejaknya.

Cicatih Rafting

Berawal dari bahasan tentang inginnya melakukan kegiatan outbound untuk membunuh kejenuhan rutinitas kantor, akhirnya saya dan Donny membuat acara Rafting bersama rekan – rekan satu kantor. Peminatnya lumayan, selain rekan satu kantor, beberapa orang dari kantor lain dan dari kota lain  pun ikut tertarik. Akhirnya terkumpul 22 orang.

cicatih1

Senang rasanya karena bisa bertemu kawan – kawan lama macam Trio, Eyos, Andi, dan Iril. Kemudian kami menghubungi Cherokee Rafting, sebuah penyedia jasa arung jeram di Sungai Cicatih. Sebelum berangkat, mereka menyediakan lontong beserta lauknya sebagai pengganjal perut. Kemudian diadakan sedikit instruksi kilat tentang bagaimana cara mengendalikan perahu, dan ditutup dengan doa bersama.

cicatih2

Sabtu sekitar pukul 2 siang kami mulai start di sungai Cicatih, dan tidak berapa lama, jeram  demi jeram pun menghadang dengan tingkatan kelas 3-4.  Setengah perjalanan, kami berhenti untuk istirahat sejenak dan menambah tenaga dengan makan beberapa makanan ringan yang disediakan oleh Cherokee.

Alam indah bumi pasundan, sawah membentang, pohon menghijau, riuh suara anak – anak yang mandi di sungai, yang tentu saja ditemani oleh ehm..ehmm.. teteh dan ibu2 mereka !! Menyenangkan sekali perjalanan rafting kali ini. Perahu sempat terbalik di salah satu jeram, 5 dari tujuh penumpang di perahu kami sempat terlempar keluar. Beruntung tidak ada yang cedera.

cicatih3

Sekitar jam 16.00 perjalanan dua jam arung cicatih pun berakhir. Nah ini yang enak, di tempat finish, sudah tersedia makanan ala masakan sunda, kelapa muda batok, air bilas mandi yang segar, plus disediakan pemijat gratis. Jangan khawatir, buat para cewek disediakan pemijat cewek juga. Jadi, silahkan pilih. Buat para cowok, disediakan para pemijat cowok juga. Jadi, silahkan pilih pemijat cewek ( haha…tetep ).

pic di finish point

cicatih5

Satu hal yang membuat saya tersenyum puas adalah, melihat wajah – wajah puas dan tawa – tawa canda senang dari rekan – rekan semua.

cicatih4

Sampaikan Walau Satu Ayat

Serombongan komunitas Muslim yang gemar mengajak untuk melakukan amal sholeh, yang berdiri di depan pagar rumah Gus-e, tidak bisa berbuat berbuat banyak saat Gus-e menjawab slaam mereka dan setengah memaksa mengajak mereka masuk ke rumahnya.

Sepertinya rombongan tadi bakal menyesal karena tersesat atau salah rumah. Saya bilang tersesat, karena rumah Gus-e sebenarnya tidak layak dikunjungi. Rumahnya itu kumuh, berantakan, barang nggak karuan, dan sebagian besar isinya hanya berupa buku – buku dan kitab hasil nyantrinya yang entah pesantrennya dimana.

” Saya ndak mau kualat karena dicap tidak me-raja-kan tamu”. Dan sebelum sempat menguasai keadaan, para tetamu tadi sudah langsung disuguhi semangka, minum, dan sejumlah makanan kecil lainnya.

” Sampeyan pernah dengar cerita tentang Paimo yang dari Pesantrennya dikasih tahu sama gurunya tentang buah berwarna kuning berbentuk lonjong memanjang dan disukai monyet , namanya gedhang ( pisang ) ? Nah si Paimo ini dengan gagahnya menyebarkan ” satu ayat ” itu ke semua wilayah Jwa. Begitu dia masuk tanah Pasundan, dia diketawain, dianggap gila, sesat, karena dalam bahasa Sunda, gedhang artinya adalah pepaya “

” Orang terante biasa menyebut monyet atau kera dengan sebutan Yankis. Sampeyan tentu bisa bayangkan, jika orang Ternate tersebut pergi ke New York dan melihat monyet kemudian teriak Yankis. Tentu bakal terjadi pemukulan masal ke sodara kita orang Ternate tersebut, karena penduduk new York sering juga kita kenal dengan sebutan Yankee.”

” Paimo dan orang Ternate tadi rupanya terjebak dalam semangat untuk melaksanakan ” Sampaikan Walau satu ayat”, tanpa mempelajari dengan benar dulu, mendalami, kemudian memahami, dan baru mengamalkan. Bagaimana jadinya kalo Paimo hanya kenal satu ayat yang berbunyi ” Fawailul Lil Musholliiinn” dan kemudian mengajarkan ke semua orang. Bisa2 ndak bakalan ada lagi orang Islam yang mau sholat “

Dan kecerewetan Gus-e diakhiri dengan rubuhnya salah satu lemari yang penuh dengan lusinan kitab2 yang biasa dipelajari oleh anak -anak macam, Mabadi, Jurumiyah, Safinnatun najah, Safinnatus sholah, Fathul Mu’in, Fathul Qorib, ‘imriti, Wasoya, dan sebangsanya.

Bisa ditebak, setiap ada kegiatan lagi, rombongan itu tidak lagi singgah di rumah Gus-e. Bukan karena nggak suka diceramahi, tapi lebih karena sayang nyawa. Bisa jadi sekarang giliran yang rubuh adalah lemari yang berisi kitab2 buluknya yang tebal – tebal itu.

Gede

Sudah tidak terhitung, berapa kali saya mendaki gunung ini. Tapi rasa bosan tetap saja tidak pernah datang. Terutama, karena dalam pendakian kali ini, lebih saya gunakan sebagai ajang pemanasan sebelum mendaki Rinjani bersama Trio dan Monday.

Jumlah personil pendakian Gunung Gede kali ini memang  yang terbanyak dari yang pernah saya lakukan. Kalo biasanya saya hanya berdua atau berempat, sekarang ber….empat belas !!! Selain Trio, Monday, Adit, dan Fitri, semua rekan yang lain adalah orang – orang yang baru saya kenal. Jum’at malam kami sudah berkumpul di Villa Murni Cibodas.

Sabtu Pagi, dari Cibodas kami sewa dua buah angkutan umum menuju GPO jalur Gunung Putri. Sekitar jam 9 pagi kami mulai mendaki dan sesuai dengan perhitungan, sekitar jam 16.00 semua personil sudah kembali berkumpul di Alun – Alun Surya Kencana dan mendirikan tenda untuk bermalam. Malam itu kami isi dengan saling berkenalan karena kemarin malam memang belum sempat melakukan hal ini.

Minggu pagi, saya dan monday sempat mengabadikan rekah biru merah langit pagi dari Surya Kencana.

the-blue-of-suryakencana11

Dan Minggu pagi itu juga, sekitar jam 8 kami melanjutkan perjalanan menuju puncak Gede.

img_0988

Sekitar pukul 10.30 keempat belas personel lengkap terkumpul di puncak gede, dan menikmati sampai puas puncak yang hampir mencapai 3000 mdpl ini, sebelum melanjutkan turun lewat jalur Cibodas.

img_0196

Tepat dua belas siang, kami kembali berkumpul, kali ini di Kandang Badak. Menu makan siang pun segera tersaji dan ludes. Perjalanan berlanjut tanpa halangan berarti sampai bawah.

Cerita pendakian yang tidak banyak  berbeda dari pendakian – pendakian sebelumnya. Kandang Badak -Air panas, air terjun cibeureum, adalah warna jalur Gede via Cibodas. Hanya, saya selalu menemukan keheningan agung di setiap perjalanan yang saya lakukan, yang selalu membuat saya kangen untuk kembali lagi.  Perjalanan berikutnya adalah ke Rinjani.

Banyak Angkrem

Ini bukan tempat wisata. Saya pertama kali kesini waktu masih SD, dan bersama teman – teman seusia tiba – tiba punya ide untuk mendaki pegunungan ini. Orang lama daerah Menoreh, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang menyebutnya begitu. Sebuah daerah bagian dari barisan pegunungan kidul yang membentang sepanjang Jawa Tengah bagian selatan. Sebutan lainnya adalah gunung kêndhêng.

pegunungan-selatan1

Setiap pulang kampung ke Magelang, istri saya sering meminta buat diantar menikmati suasana di pegunungan ini. Cukup berkendara dengan motor, kami bisa mencapainya hanya dalam waktu 20 menitan saja.

Motor yang dipakai memang sebaiknya motor yang mampu mengatasi tanjakan tajam, karena jalan menuju puncak bukit ini memang lumayan mendaki dan membutuhkan ketenangan si pengendaranya. Maklum lokasinya masih sangat bernuansa pedesaan dan belum banyak tersentuh pembangunan, sehingga pengamanan sisi kiri dan kanan jalur jalan naiknya belum ada.

Sepanjang perjalanan kami disuguhi oleh pemandangan khas tradisional pedesaan dan udara yang nyaman. Kalo kita sedang beruntung, di puncaknya kita bisa melihat pemandangan gagah Gunung Sumbing, Merapi, dan Merbau, dan Bukit Tidar. Nyamannya lagi, sampai di puncak, kita bisa memenuhi semua isi paru-paru kita dengan udara yang amat sangat fresh, segar, tanpa takut tercemari polusi udara sedikitpun, karena disekelilingnya hanya dilingkupi oleh pohon cemara dan karet. Untuk mencapai puncak sebenarnya dari banyak angkrem yang terbentuk atas bebatuan, kita harus berjalan beberapa ratus meter, karena hanya tersedia jalan setapak.

Begitu kita membalikkan badan ke arah selatan, kita akan mendapatkan sajian panorama wilayah kabupaten Purworejo dengan latar belakang biru laut selatan di kejauhan.

Masih sekomplek dengan puncak banyak angkrem ini, jika kita mengambil jalan arah kiri menuju desa cono, kita bisa menemukan tambang marmer. Beda dengan lokasi tadi, disini oksigen fresh lebih banyak dihasilkan oleh pohon – pohon bambu. Ahhhh…