Ditinjau dari sudut pandang manapun, dari hukum negara manapun, dari norma kemanusiaan manapun, perbuatan Nabi Khidir yang dengan tiba – tiba membunuh seorang anak kecil jelas tidak dapat dibenarkan. Tetapi ada alasan yang bersifat “situasional” yang membuat manusia akhirnya menyadari bahwa anak kecil itu layak dibunuh karena jika tidak, di masa depannya si anak akan menjadi seorang yang banyak memberikan mudharat.
Alloh, melalui Nabi Khidir telah memberikan pemakluman tentang adanya hal – hal tertentu di masa depan yang hanya Alloh dan hamba-hambaNya yang terpilihlah yang tahu. Bahkan seorang Musa yang terkenal dekat dengan Alloh, dan menyandang gelar Kalamulloh ( yang diperkenankan berbicara langsung dengan Alloh ), tetap saja tidak bisa melihat masa depan dan kalah awu oleh Nabi Khidir.
Saya tidak akan meng-Khidir-kan orang ini, karena jelas secara Maqom keduanya berbeda. Tetapi bagi saya, dia adalah seorang pemain bola yang cerdas dan penuh perhitungan. Saat dia mengumpan bola ke belakang dna bukannya menyerang ke gawang lawan, mereka – mereka yang buta tentang pertandingan bola, atau mereka yang tidak tahu ilmu kepelatihan, atau mereka yang belum mengenal kejeniusan si pemain, pasti akan menghujat, mencerca, dan membodoh-bodohkan si pemain karena jelas – jelas arah gawang lawan itu ada di depannya, bukan di belakangnya.
Bagi saya, pemain ini adalah pemain cerdas. Dia tahu rapatnya pertahanan benteng lawan sehingga perlu untuk memancing beberapa pemain lawan keluar sarang dengan cara memainkan bola di wilayah sendiri atau kalau perlu mengumpankannya ke bek dan kiper.
Kadang dia mengajarkan filosofi permainan bola yang sesungguhnya tanpa disadari oleh penonton, kendati resiko yang diterimanya adalah hujatan, makian, dan yang parah dianggap kena suap lawan. Tapi saya percaya suatu saat nanti orang akan menyadari, bahwa timnya ini bukan terdiri dari pemain – pemain terbaik yang bisa dibawanya memenangi setiap pertandingan. Ada kalanya dalam sebuah sistem grup, sebuah tim tidak harus menjadi juara grup demi untuk menghindari pertemuan dengan calon lawan yang kuat yang kebetulan sedang melemah di grup lain. Ada kalanya tim ini memainkan sejumlah pemain cadangannya guna menjaga stamina pemain2 utamanya. Ini dinamika sepakbola yang tidak hanya bicara tentang kemenangan, tetapi tentang kejayaan.
Tak perlu banyak orang tahu tentang kunjungan ke Brasil adalah untuk memangkas jalur perantara perdagangan Impor kedelai yang sebelumnya harus melalui Amerika terlebih dahulu. Atau kisah lain tentang lobby terhadap Venezuela yang diketahui mengimpor rempah – rempah dari Rotterdam, padahal Rotterdam sendiri membeli rempah – rempah itu dari Indonesia.
Matur nuwun sudah mengajarkan banyak hal kepada kami, Gus. Kendati baru sedikit yang bisa kami pahami dari semua yang Anda ajarkan