(Jangan) Beri Saya Alasan !!

Bagi saya dan keluarga, bulan November ini adalah bulan penuh pembiayaan.
– Biaya rutin bulanan, pelunasan hutang rata2 mengambil 35% dari penghasilan kami
– Biaya kuliah harus lunas, kalo gak mau dilarang ikut UTS
– Biaya pajak mobil
– Biaya pajak motor
– Biaya service berkala motor tiap 4000 KM
– Biaya sekolah, chatering dan jemputannya Ale
– Biaya terapi dan les Ale
– Biaya – biaya lain yang besarannya cukup signifikan

Tetapi, sungguh, atas akan terjadinya biaya – biaya di atas, saya tetap tidak bisa menjadikan itu semua sebagai alasan bahwa saya harus “melewatkan” hari Qurban tanpa melakukan apapun.

Kenapa ?
Karena saya sudah diberikan kesehatan
Karena orang tua saya sudah diberikan kesehatan dan ketenangan ibadah
Karena istri saya sudah diberikan kesehatan
Karena Ale sudah diberikan kesehatan
Karena Dhican sudah diberikan kesehatan
Karena kami sudah diberikan keluarga yang menyenangkan
Karena kami sudah diberikan banyak kesempatan untuk berlibur sepanjang tahun
Karena kami sudah diberikan rumah yang damai
Karena kami sudah diberikan mobil yang nyaman
Karena kami sudah diberikan rizki yang layak
Karena kami masih mengenal orang – orang Sholih
Karena kami sudah mendapatkan teman – teman yang baik
Karena kami sudah mendapatkan ketetapan Iman ihsan yang insya Alloh semoga selalu terjaga
Karena kami masih bebas menghirup udara
karena kami mendapatkan air yang melimpah
Karena kami masih bisa menikmati sinar mentari di setiap kami membuka mata di pagi hari

Karena bahkan jika semua air lautan dijadikan tinta, maka nikmat Tuhan pun tidak akan pernah selesai tertuliskan..

Sungguh nikmat Alloh yang diberikan kepada kami sepanjang tahun, juga kepada kita semua, tidak bisa dihitung oleh jari, lidah, pikiran, bahkan hati kami. Lalu, adakah alasan bagi saya untuk tidak berkurban Rp. 1.500.000 – Rp. 2.000.000,00 untuk seekor kambing atau Rp 12.000.000,00 untuk seekor Sapi ? Sementara itu kami sadar, bahwa qurban ini adalah ibadah yang mempunyai nilai vertikal (quroba, mendekat kepada Alloh) dan horizontal (berbagi daging/rizki kepada sesama) sekaligus. Jadi, wallohi, bukan bermaksud riya, saya benar – benar mati kutu, tidak bisa menemukan alasan untuk menghindar dari kegiatan berkurban dengan ikhlas ini 🙂